Ah, kekejaman itu milik siapa
antara langit dengan tanah
isinya manusia
Bencana tiba bagai neraka dalam tangkap
lirih mengguncang dada, selal pun baur
beterbangan bagai debu kering jalanan
Sesal ditumpahkan kepadanya
beserta sesal dan tuduhan
mencibiri, inilah hargaku
bangkit dan tidur diperoleh waktu
Tuhan: apa lagi kehendakMu?
Ah, kekejaman itu milik siapa?
kembali kepada yang mulai lalai
manusia dengan pikir dan budi
kita kenal sendiri
Barangkali Tuhan hanya memandang sepi
seperti langit sendiri untuk diisi
Kekejaman milik bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar