Sabtu, 09 April 2011

Mengapa Harus Begini..

"Dia yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan."
Efesus 3:20

Saya ingin bertanya, pernahkah kita mengalami kenyataan hidup yang membingungkan? Berbeda jauh dari yang kita harapkan? Pernahkah kita berdoa kepada Tuhan dan disertai usaha yang sunggu-sungguh dengan harapan kita atau anggota keluarga kita segera disembuhkan dari penyakit yang sudah cukup lama diderita, tetapi jawaban Tuhan sangat berbeda dengan yang kita harapkan? Pernahkah kita sudah berusaha sekuat tenaga demi kehidupan yang lebih baik, dengan perhitungan yang matang, dan disertai doa, tetapi selalu saja gagal? Pernahkah kita berada dalam situasi kehidupan yang berat di luar dugaan kita, sehingga kita bertanya-tanya dalam hati: Mengapa harus begini?
Memang, ketika menjalani kehidupan di dunia ini kita kerap kali diperhadapkan dengan keadaan yang membuat kita tidak bisa mengerti. Kita sudah besusaha dengan perencanaan yang baik, kita sudah melakukan dengan hati-hati, kita sudah berdoa kepada Tuhan, tetapi hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Bahkan menyedihkan! Lalu sering muncul pertanyaan dalam hati kita: Sebenarnya Tuhan itu menghendaki bagaimana dan apa yang salah dalam hidup saya?
Mungkin kita telah berusahan dengan baik dan disertai doa dengan kesungguhan hati. Namun, Tuhan tidak memenuhi harapan kita. Apakah kalau begitu Allah tidak peduli terhadap kita? Allah tidak mengasihi kita? Allah tidak menghargai jerih payah dan upaya kita? Allah tidak mau mendengarkan doa kita? Dan, masih banyak lagi yang bisa dipertanyakan!
Tanpa sadar, kita sering menyamakan Allah dengan diri kita. Kalau menuru pikiran kita baik, seharusnya Allah juga menganggapi baik. Sebaliknya, apa yang menurut kita tidak baik dan jangan sampai menimpa hidup kita, seharusnya Allah juga menghindarkan kita dari hal itu. Kita lupa bahwa pikiran Allah jauh melebihi pikiran kita. Perhitungan Allah jauh lebih sempurna dibandingkan perhitungan kita. Rasul Paulu bersaksi: "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Korintus 1:25). Bukankah itu berarti, sebodoh-bodohnya yang dari Allah jauh lebih besar hikmatnya daripada yang dari manusia? Dan selemah-lemahnya yang dari Allah jauh lebih kuat daripada yang dari manusia? Padahal, Allah tidak pernah bodoh! Alla tidak pernah lemah!
Ketika kita sedang mengalami situasi kehidupan yang tidak menyenangkan, hendaknya kita tidak buru-buru menganggap bahwa Allah bersikap jahat kepada kita. Hendaknya kita tidak cepat-cepat menganggap bahwa Allah tidak mampu melakukan yang lebih baik. Allah mampu melakukan yang terbaik, bahkan sangat sempurna untuk kita. Melebihi yang kita doakan atau kita pikirkan! Rasul Paulus menyatakan: "Dia yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan" (Efesus 3:20).
Kita dapat berdoa dan berpikir, tetapi Allah dapat melakukan jauh melebihi apa yang kita doakan dan pikirkan. Dan, jauh lebih sempurna! Meskipun kita tidak membawa dalam doa, tetapi jika Allah memandang hal itu penting untuk hidup kita, Allah dapat melakukan apa yang tidak kita bawa dalam doa itu. Meskipun tidak terpikirkan oleh kita, tetapi penting untuk hidup kita, Alkah menyediakannya. Sebaliknya, meskipun ada hal yang kita pikir sangat penting untuk hidup kita, sehingga dengan kesungguhan hati kita bawa dalam doa kepada Allah. Namun, jika Allah memandang hal itu membahayakan hidup kita, Allah tidak akan membiarkannya. Memang, terkadang membingungkan! Terkadang menyedihkan! Namu, apa yang dilakukan Allah jauh lebih sempurna daripada yang kita doakan dan pikirkan.
Apalagi kalau kita merenungkan karya penyelamatan yang telah dilakukan Allah melalui Tuhan Yesus Kristus, semakin terbukti bahwa Allah dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau kita pikirkan. Allah begitu luar biasa bertindak untuk menyelamatkan kita, manusa berdosa. Dan, karena itu, Allah tidak menyayangkan Putra Tunggal-Nya Yesus Kristus untuk dikurbankan. Sungguh melebihi apa yang kita pikirkan.
Allah berkuas melakukan lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan. Yang penting bagi kita adalah mengikuti saja apa yang dikehendaki Allah. Kita tidak bisa memaksa Allah bertindak menurt cara kita. Tidak boleh mendikte dan mengatur Allah. Biarkanlah Allah melakukan apa yang Dia kehendaki untuk hidup kita. Kita tidak usah gelisah dengan bertanya-tanya: Mengapa harus begini? Allah dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan! Dan, pasti sempurna demi kebaikan kita! Namun, bukan seperti pemahaman anak kecil dalam cerita berikut ini. Lia, si anak kecil, sedang tidak suka makan nasi. Saat itu ia harus makan nasi dan ditunggui ayah serta ibunya. Sebelum makan Lia berdoa: "Ya Tuhan, jadikanlah nasi Lia menjadi es krim!" Lo, kok begitu?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar