Sabtu, 19 Februari 2011

20-02-2011

Menunggu disini, dipijakan ke dua belas. Hanya seberkas cahaya yang meramaikan hati. Tampak diujung sana dibalik pohon entahlah apa nama pohon itu berkedip cahaya merah berkedip berkedip dan terus berkedip tapi jauh terlihat apa benar warnaya adalah merah tanyaku pada siapa.
Terdengar seru binatang menempel dibalik hembusan angin malam dan rumput dikejahuan sana bergoyang berirama mengikuti hembusan angin. Apa ini?
Suara kecil terdengar dikejahuan sana tapi tak tahu siapa. Yang aku tahu adalah hanya penghuni dunia saja. Malaikat bersayap? Mungkin saja. Tidak atau iya.
Ini bukan tapak kucing yang sempit, bukan juga rel kereta api. Bukan! Bukan! Ini bukan terminal.
Memikirkannya dibalik jendela malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar