Selasa, 28 Februari 2012

Contemplation (1)

Saints In God's Sight Through Christ

“Thou art no more a servant, but a son; and if a son, then an heir of God through Christ.” Galatians 4:7

Are you saved? If you are, then you are a saint. Now you’re probably saying, “But, I can’t say that. Christ wants me to be humble.” But let me tell you what real humility is. It is accepting what God says about you, and God says you’re a saint. Now, that doesn’t make you sinless; it makes you blameless. In God’s sight (and that’s the only sight that counts) you are a saint. God sees you as perfect because He sees you draped in the righteousness of His Son. Glory to God for His indescribable love to us!

Stand in front of the mirror and say out loud, “I am a saint.” Spread the Good News to your family and friends who are saved – that they are saints, too!

Contemplation

"Now if God so clothes the grass of the field, which today is, and tomorrow is thrown into the oven, will He not much more clothe you, O you of little faith? "Therefore do not worry, saying, 'What shall we eat?' or 'What shall we drink?' or 'What shall we wear?' For after all these things the Gentiles seek. For your heavenly Father knows that you need all these things. But seek first the kingdom of God and His righteousness, and all these things shall be added to you. Therefore do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about its own things. Sufficient for the day is its own trouble. - Matthew 6:30-34

In the above verse Jesus had just addressed being concerned about food, clothing and drink. The issue, though, is greater than “all these things” being added to those who seek and find the Kingdom.

What "things" are needed in seeking and finding the Kingdom of God? Certainly, we can suspect that indeed food, clothing and drink are part of that. After all God created what we need to sustain ourselves.

Charles G. Finney said, “The Jews were greatly mistaken in respect to the nature of that kingdom which their Messiah was to set up. They expected a kingdom like the kingdoms of this world, invested with earthly splendor, fitted to aggrandize their nation and minister to their national pride.”

This is a very limited perspective. But certainly Christians have felt the same. If I find the Kingdom, I’ll be a successful football coach. If I find the Kingdom, I’ll get recognition on the basketball court.
The danger here is the worry about not having “success” according to wordly standards. I touched on this in another post with the quote of the one who dies with the most toys wins.

In our society it might be an issue of “keeping up with Jones” and extending one’s self too far. And in some cases, it may be far more problematic than that. What about those who sleep under bridges, or who are having severe health problems, or who saw a natural disaster destroy their home? Does the Kingdom of God elude people under these circumstances?

We have to say, no. Jesus Himself points out that the Kingdom of God is not simply about having food, clothing or drink. Seeking and finding the Kingdom of God is about grace, faith, forgiveness, hope and love. There are many ways that the Bible addresses these.

Paul offered the following: "But the fruit of the Spirit is love, joy, peace, longsuffering, kindness, goodness, faithfulness, gentleness, self-control. Against such there is no law. - Galatians 5:22-23

While he was contrasting being covered in grace to being obsessed with the law, these are among the spiritual “things” added to the believer’s life when the Kingdom of God is found. If we limit evidence to success as the world sees it, we miss important aspects of the faith.

Ulat dan Daun

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun
hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin. " Apa Khabar daun hijau," katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. "Oo,
kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau. "
Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku". " Bisakah engkau
membantuku sobat?" kata ulat kecil. "Tentu..tentu..mendekatlah ke
mari."
Daun hijau berpikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini
untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan
belobang-lobang. tapi tak apalah. Perlahan-lahan ulat menggerakkan
tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat.
Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih
dan pengorbanan itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun
tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ketanah, disapu
orang dan dibakar.


Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Tokh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.
merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang
tidak mudah, tetapi indah.
Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang
namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap
hijau,

Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita. Bagi "daun hijau" , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari
bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh. Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian
kita akan mati. itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan
baik : kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban. mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.

Masalah dan Solusinya

Ketika beban menghimpit kehidupan kita banyak sekali godaan yang datang menghantui hidup kita, godaan yang datang bukan hanya datang dari luar atau orang lain, godaan yang datang bisa saja dari dalam atau pribadi maupun keluarga kita sendiri.
Bagaimana kita mempertahankan kehidupan yang didasari oleh iman agar kita tidak sekali-kali tergoda dengan buaian tersebut? "Apakah iman kita sudah sebesar biji sesawi yang dapat memerintahkan gunung untuk berpindah dari tempatnya?" << Firman Tuhan

Disaat persoalan kehidupan itu datang terus-menerus, saat itulah iman kita diuji oleh Bapa, inilah pembelajaran kehidupan yang harus kita lalui, "Ketika kita berhasil melewatinya, melewati masalah tersaebut itu berarti kita adalah orang-orang yang tahan uji yang siap untuk menghadapi masalah kehidupan berikutnya." << Firman Tuhan

Terkadang kita berpikir bahwa hidup selalu dan selalu saja ada masalahnya. Ya benar!
perhatikan lawan kata berikut in:
Hidup - Mati
Cinta - Benci
Manis - Pahit
Besih - Kotor
Bahagia - kehancuran
Berhasil - Gagal
Teduh - gelombang
dan lawan kata diatas ini benar-benar kita alami dalam kehidupan ini.
Itu berarti Tuhan begitu mengasihi kita, dan Ia ingin mendekatkan diri kita kepadaNYA. Saya merasa bahwa setiap masalah yang ada sekarang ini membuat kita lebih dewasa secara rohani, dekat dengan Tuhan. Saya berharap anda pun demikian. Jika anda tidak demikan saya hanya mau berkata "Carilah Tuhan, Dia mampu memberikan jawaban lebih dari yang apa yang kamu inginkan", janganlah hanya, janganlah hanya mencari Tuhan ketika kita sedang terhimpit oleh beban kehidupan kehidupan namun setiap saat intim dengan Tuhan.

Minggu, 26 Februari 2012

I LOOK TO YOU

As I lay me down
Heaven hear me now
I’m lost without a cause
After giving it my all


Winter storms have come
And darkened my sun
After all that I’ve been through
Who on earth can I turn to?


I look to you,
I look to you
After all my strength is gone
In you I can be strong
I look to you,
I look to you
And when melodies are gone In you I hear a song
I look to you

bout to lose my breath
There's no more fighting left
Sinking to rise no more
Searching for that open door

And every road that I've taken
Led to my regret
And I don't know if I'm go'n make it
Nothing to do but lift my head


My levees are broken
My walls are coming down on me
My rain is falling
Defeat is calling
I need you to set me free
Take me far away from the battle
I need you
Shine on me!

Sabtu, 25 Februari 2012

Broken Vow

Tell me his name
I want to know
The way he looks
And where you go
I need to see his face
I need to understand
Why you and I came to an end

Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
While I'm here all alone
Remembering when I was your own

[Chorus:]
I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow

Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time

[Chorus]
I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to love than only bitterness and lies
I close my eyes

I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end

[Modified Chorus:]
I let you go
I let you fly
Now that I know I’m asking why
I let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow

Jumat, 24 Februari 2012

Jangan Pernah Berhenti

Teruslah kau melangkah, teruslah kau tersenyum
Teruslah kau berjuang, jangan pernah berhenti
Teruslah kau bersyukur, teruslah kau mencoba
Teruslah kau meraih, jangan pernah berhenti
Raihlah mimpimu setinggi angkasa
Kejarlah citamu seluas samudra
Dapatkan cintamu wahai jelita
Hidup ini indah bahagia di hati
Saat kerikil menyandung, panas hujan menghadang
Saat badai menghalangi jangan pernah berhenti
Saat kau merasa berat merasa tak berhasil
Jangan pernah berhenti, teruslah meraih mimpi citamu.

Rabu, 22 Februari 2012

Menyimpan Hati ( Surat untuk Hujan )

Kasih, bahagiakah kamu yg sedang berada di belahan dunia sana
aku mau kamu bahagia
hujan, kasih, aku mau cerita ke kamu tapi nggak bisa
tapi semoga kamu bisa merasai sedih hatiku yang aku kirim ke awan malam ini
kesedihanku saat janji cinta tidak terwujud
saat cinta harus berakhir dan meninggalkan luka
biarkanlah petir memutuskan
saat ini, dimulai dari detik pertama, aku khususkan hanya untuk mengenangmu
hari ini, malam ini pun langit meneteskan hujannya seakan merasakan kepedihan hati yang terjadi kepadaku
hujan, jangan membuat aku semakin sedih
aku sangat merindukan bagian dari diriku yang dulu hilang bersamamu
saat indah dulu, bagai sekejap hilang dan hancur tanpa bisa kembali seperti semula
dan sampai detik ini, nada-nada kepedihan terus berputar bagaikan sebuah latar dalam sandiwara hidup
jika aku malaikat sayapku tak lagi utuh, hanya tinggal sebelah
bagaimana aku bisa terbang?
melangkah saja rasanya kaki bagai terjepit di tumpukan batu yang berat
sakit
perih itu terbayang di mataku
aku tak ada di samping bukan karena aku tak mau
tapi karena aku tak tahu lagi bagaimana aku bisa menghadirkan dirimu lagi
saat itu, ketika kita akan berpisah tataplah mataku untuk terakhir kalinya
dan sampai saat ini aku tetap tidak berubah
selalu ada cerita tersimpan di hatiku, satu dan terlalu menyedihkan, yaitu kamu
selamat tinggal, dan berbahagialah dengan bahagia yang kusimpan untukmu